MEMORI
(Makalah
ini disusun guna memenuhi materi Matrikulasi Psikologi Pendidikan. Disampaikan
pada presentasi kelas Reguler tanggal 27 Agustus 2013)
PHOMIE OTARI RUSALIA
Dosen
Pengampu :
1.
Prof.
Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.
2.
Dr.
Nyanyu Khodijah, M.Si
PROGRAM
STUDI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW
yang telah menuntut kepada jalan yang
diridhoi.
Ucapan terima kasih kepada :
1.
Prof. Fuad Abd.
Rachman, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
2.
Dr. Nyayu Khodijah,
M.Si selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu sangat diharapkan
kritik dan saran yang membangun, dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Palembang,
02 September 2013
Penulis
Phomie Otari Rusalia
DAFTAR ISI
Halaman judul
|
.............................................
|
i
|
Kata Pengantar
|
.............................................
|
ii
|
Daftar Isi
|
.............................................
|
iii
|
Pendahuluan
|
.............................................
|
1
|
Pembahasan
|
.............................................
|
|
A.
Definisi Memori
|
.............................................
|
5
|
B.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi memori
|
.............................................
|
5
|
C.
Strategi memori
|
.............................................
|
6
|
D.
Hubungan memori dan
belajar
|
.............................................
|
7
|
Penutup
Daftar Pustaka
|
.............................................
.............................................
|
8
9
|
PENDAHULUAN
Dalam
proses pembelajaran memori atau ingatan berfungsi dalam pengambilan informasi yang melibatkan otak. Tahapan utama
dalam pembentuk dan pengambilan ingatan adalah dimulai dari proses mendapatkan
informasi, penciptaan catatan permanen informasi dan mengingat kembali
informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau
aktivitas.
Manusia memiliki
kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali ingatan tersebut saat
dibutuhkan, namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan masuk
dan tinggal selutuhnya dalam ingatan. Ada beberapa faktor yang ternyata dapat
mempengaruhi daya kerja ingatan. Oleh karenanya
makalah ini memberikan penjelasan mengenai memori sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.
Rumusan masalah
yang penulis buat dalam makalah ini antara lain :
1.
Apa definisi dari
memori ?
2.
Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi memori ?
3.
Bagaimana strategi
memori ?
4.
Bagaimana hubungan
antara memori dan belajar ?
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui apa
definisi dari memori, faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi memori, bagaimana
strategi memori dan bagaimana
hubungannya antara memori dan belajar
PEMBAHASAN
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya
yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah
lampau. Ingatan (memori) yaitu suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan
memproduksi kembali kesan-kesan /tanggapan/pengertian.
Definisi dari Schlessinger dan Groves (1976) adalah suatu sistem yang sangat berstruktur,
yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimulasi mengenai
indera kita, setiap saat pula stimulasi itu direkam secara sadar atau tidak
sadar . berapa kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi?
John Griffith, ahli matematika, menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit.
John von Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2.8 x 10ยบ² (280
kuintriliun) bit. Asimov menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup
menyimpan sampai satu kuintriliun bit informasi.
Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagi pula, tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar biasa. Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris pada bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis seperti memainkan rekaman video (penfield, 1956).
Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagi pula, tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar biasa. Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris pada bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis seperti memainkan rekaman video (penfield, 1956).
Ada faktor yang mempengaruhi daya
kerja memori antara lain :
Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh
berberapa faktor, yaitu :
a)
Faktor usia, ingatan
paling tajam pada diri manusia kurang lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun)
dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk
kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mengingat dapat
dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung daya ingatan logis
dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
b)
Kondisi fisik, misalnya
kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi
ingatan.
c)
Faktor emosi. Dalam hal
ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa
itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi
seringkali diabaikan.
d)
Minat dan motivasi.
Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa
suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering
berpergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik dari pada
yang tidak pernah bepergian kemana-mana. Artinya seseorang yang mengingat
segala sesuatu yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak
disukainya.
Menurut Kurt Lewin (
1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi
energi pada sektor tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energy inilah yang
menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.
Strategi Meningkatkan Kemampuan Memori
Secara umum
usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi tiga ketentuan
sebagai berikut:
a)
Proses memori
bukanlah suatu usaha yang mudah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa
pengulangan/rekan. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme
dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “belajar
dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah
diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya
saat ini.
b)
Bahan-bahan yang
akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal lain. Khusus mengenai hal
ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan jelas bahwa memori
sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hal
yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama
sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel cues
atau karena itu mempermudah recognition.
c)
Proses memori
memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi yang sangat
dikenal adalah mnemonik (bahasa Yunani: mnemosyne, yaitu dewi memori dalam
mitologi Yunani). Informasi diorganisasi sedemikian rupa
(dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang
kompleks mudah untuk diingat kembali.
Hubungan Memori dan Belajar
Ketika
kita belajar artinya kita sedang menyerap informasi dari apa yang telah kita
pelajari. Proses diterimanya informasi semua tersimpan dalam memori dan memori
letaknya di dalam otak manusia.
Memori
manusia kerjanya mirip dengan memori komputer. Pada komputer memori disebut
dengan RAM (Random Access Memory) yang fungsinya untuk merekam, memelihara dan
memanfaatkan informasi baru. Sedangkan pada manusia fungsi memori lebih luas
mencakup perbendaharaan kata, pengetahuan bahasa, semua informasi yang telah
kita pelajari, pengalaman hidup pribadi, segala kemampuan yang telah kita
pelajari dari mulai berjalan, berbicara hingga memperoleh prestasi baik dalam
bidang musik, olahraga atau lainnya.
Konsep
memori berkaitan dengan pendekatan kognitif, kaitannya dalam proses belajar.
Belajar merupakan aktifitas dalam pendidikan dan merupakan sebuah proses untu
mengetahui, memahami dan menerapkan dalam bentuk informasi yang telah diterima
pada proses pembelajaran.
Ketika
belajar mustahil kita tidak melibatkan memori sebab setiap eksekusi satu reaksi
yang dipelajari membutuhkan memori mengenal tindakan yang pernah dilakukan.
Maka dari itu setiap individu memiliki daya ingat (memori) yang berbeda-beda,
sama halnya dengan hasil belajar yang diperoleh pun berbeda-beda. Salah satu
latihan untuk memperkuat memori dalam proses pembelajaran adalah dengan cara
mengulang pelajaran yang telah diterimanya.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memori
atau ingatan berfungsi dalam pengambilan
informasi yang melibatkan otak. Tahapan utama dalam pembentuk dan pengambilan
ingatan adalah dimulai dari proses mendapatkan informasi, penciptaan catatan
permanen informasi dan mengingat kembali informasi yang telah disimpan untuk
digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. Setiap individu memiliki daya
ingat (memori) yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas memori yang dimilikinya.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi daya kerja memori mulai dari faktor usia,
kondisi fisik, kondisi emosi individu, serta minat dan motivasi. Konsep memori
sangat berkaitan erat dengan proses belajar dimana dalam proses belajar memori
sangat berperan penting dalam menerima informasi, menyimpannya lalu
mendatangkan kembali informasi yang telah diterima dalam proses pembelajaran
dan digunakan dalam suatu aktifitas. Salah satu cara untuk memperkuat daya
ingat yaitu dengan menggunakan pengulangan informasi yang telah diterimanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ahmadi Abu, Supriyono Widodo. 2013. Psikologi
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Diakses tanggal 18 Agustus 2013